Israel Melanggar Konvensi Genosida, Amnesty Minta Inggris Stop Menjual Senjata
Foto Sekjen Amnesty Internasional, Sgnes Callamard dengan latar belakang kondisi Gaza porak-poranda akibat ulah Israel
VAZNWES.COM - Laporan Amnesty International baru-baru ini menyerukan penghentian segera penjualan senjata Inggris ke Israel, menyusul tuduhan genosida terhadap warga Palestina di Gaza.
Dalam dokumen yang berjudul You Feel Like You Are Subhuman, organisasi tersebut menyebutkan bahwa senjata yang dijual ke Israel digunakan untuk memperburuk krisis kemanusiaan.
Sgnes Callamard, Sekretaris Jenderal Amnesty International, menegaskan bahwa tindakan Israel melanggar Konvensi Genosida. Ia mendesak negara-negara seperti Inggris untuk menghentikan semua penjualan senjata ke Israel sebagai langkah konkret untuk mengakhiri kekerasan di Gaza.
Amnesty juga mencatat bahwa konflik ini telah menewaskan lebih dari 44.500 warga Palestina sejak Oktober tahun lalu, termasuk banyak wanita dan anak-anak. Mereka menyoroti bahwa senjata buatan negara-negara Barat berkontribusi langsung pada angka kematian tersebut.
Seruan untuk menghentikan penjualan senjata semakin menguat setelah serangan udara Israel di kamp pengungsi Nuseirat yang menewaskan anak-anak. Para pengamat menilai bahwa negara-negara yang terus menjual senjata kepada Israel ikut bertanggung jawab atas pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi.
Konflik ini tidak hanya berdampak pada warga Gaza tetapi juga memicu ketegangan di wilayah lain seperti Lebanon, di mana Israel dan Hizbullah terlibat bentrokan sporadis. Meskipun ada upaya untuk gencatan senjata, kekerasan terus berlangsung.
Amnesty International menekankan bahwa penyelesaian konflik Gaza tidak dapat dicapai tanpa tekanan diplomatik dan penghentian pasokan senjata kepada pihak-pihak yang terlibat. Mereka mengimbau komunitas internasional untuk mendukung penyelidikan independen atas dugaan kejahatan perang.
Laporan ini membawa perhatian global pada kebutuhan mendesak untuk mengakhiri siklus kekerasan di Gaza dan mencari solusi damai yang adil bagi semua pihak.