Sikap Tegas MBS: "Palestina Merdeka" Syarat Wajib Normalisasi Hubungan Saudi-Israel
Foto: Getty Images/Anadolu Agency
VAZNEWS.COM - Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MBS), menegaskan bahwa pembentukan negara Palestina harus menjadi bagian dari kesepakatan apa pun yang bertujuan menormalisasi hubungan antara Arab Saudi dan Israel.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, dalam sebuah wawancara baru-baru ini. Menurut Blinken, langkah ini penting untuk menciptakan stabilitas jangka panjang di Timur Tengah, sekaligus memastikan keamanan Israel. Ia juga menyebutkan bahwa normalisasi hubungan antara Israel dan Arab Saudi merupakan kunci strategis untuk kawasan tersebut.
Namun, Blinken menegaskan bahwa langkah awal yang mendesak adalah tercapainya gencatan senjata di Gaza. Riyadh dikabarkan tetap konsisten dengan pendiriannya mengenai pembentukan negara Palestina berdasarkan perbatasan tahun 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota.
Meski ada laporan yang menyebut Arab Saudi mempertimbangkan kompromi terkait tuntutan ini, Blinken mengatakan bahwa insiden di Gaza sejak 7 Oktober telah memperkuat tekad Riyadh untuk mempertahankan sikapnya.
“Kita perlu jalur yang jelas dan kredibel menuju pembentukan negara Palestina,” kata Blinken. Ia menambahkan bahwa warga Saudi dan masyarakat di kawasan Timur Tengah sangat terpengaruh oleh situasi tragis yang terjadi di Gaza. Menurutnya, penderitaan rakyat Palestina telah meningkatkan urgensi untuk menyelesaikan konflik.
Namun demikian, Blinken mengakui bahwa saat ini masyarakat Israel belum siap untuk mendiskusikan solusi dua negara, terutama setelah trauma akibat serangan Hamas pada 7 Oktober lalu. Ia berharap setelah situasi di Gaza mereda, diskusi tentang solusi jangka panjang, termasuk pembentukan negara Palestina, dapat kembali dibahas.
Blinken juga menyoroti pentingnya mencapai kesepakatan yang memberikan jaminan keamanan bagi Israel, sekaligus memberikan hak penentuan nasib sendiri kepada rakyat Palestina.
“Orang Palestina harus tahu bahwa negara mereka akan terwujud dalam jangka waktu tertentu, sementara orang Israel harus yakin bahwa hal itu terjadi dengan jaminan keamanan yang memadai,” jelasnya.
Sementara itu, harapan besar juga disematkan pada pemerintahan Presiden terpilih Donald Trump, yang akan dilantik pada Januari 2025. Blinken berharap Trump dapat menyelesaikan kesepakatan normalisasi ini dengan pendekatan yang mencakup semua pihak.
Langkah normalisasi hubungan antara Israel dan Arab Saudi dinilai menjadi salah satu strategi utama untuk menciptakan stabilitas dan keamanan di Timur Tengah. Namun, keberhasilannya akan sangat bergantung pada komitmen semua pihak untuk mencapai perdamaian yang adil dan berkelanjutan.