HEADLINE
Mode Gelap
Artikel teks besar

Teh Novi Persilakan Kemensos Ambil Alih Donasi Agus Salim: "Saya Sudah Lelah Berpolemik"


VAZnews.com
- Penggiat sosial dan pemilik Yayasan Rumah Peduli Kemanusiaan, Pratiwi Noviyanthi atau yang akrab disapa Teh Novi, menyatakan kesiapannya jika Kementerian Sosial (Kemensos) mengambil alih dana donasi sebesar Rp 1,3 miliar yang dikumpulkan untuk Agus Salim, korban penyiraman air keras.

Pernyataan ini disampaikan Teh Novi di tengah polemik yang terus berkembang terkait penggunaan dana tersebut.

Teh Novi menegaskan bahwa dana donasi yang terkumpul masih utuh dan tersimpan aman di rekening yayasan. Ia juga menegaskan bahwa dana tersebut tidak pernah digunakan untuk keperluan di luar tujuan awal, yaitu pengobatan Agus Salim.

“Aku bisa pastikan uangnya masih ada, tetap di rekening yayasan, utuh sebesar Rp 1,3 miliar, tidak berkurang sepeser pun,” ujar Teh Novi pada Minggu (1/12/2024).

Awalnya, total donasi yang terkumpul mencapai Rp 1,5 miliar. Sebagian dana telah diberikan kepada Agus Salim untuk keperluan pengobatan mata dan kulit akibat serangan air keras.

Namun, Agus diketahui menggunakan dana tersebut untuk keperluan lain yang dinilai tidak sesuai dengan tujuan awal. Hal ini memicu keprihatinan para donatur dan menyebabkan dana yang tersisa ditarik kembali oleh yayasan.

“Kan awalnya niat kami baik, uang donasi kami berikan untuk pengobatan Mas Agus, untuk operasi matanya. Karena dia begitu, ya kita coba jaga kepercayaan donatur. Tapi kesininya malah berpolemik, jadi capek sendiri,” jelas Teh Novi.

Untuk menghindari konflik yang berlarut-larut, Teh Novi menyatakan kesiapannya menyerahkan keputusan sepenuhnya kepada pihak yang berwenang.

"Kalau misalnya nanti (donasi) mau diambil pengadilan, diambil Kemensos, atau siapa pun silakan, karena aku sudah lelah berpolemik, tambahnya.

Setelah berkoordinasi dengan Kementerian Sosial, Teh Novi merasa lega karena mulai ada titik terang terkait pengelolaan dana tersebut. Ia berharap agar polemik ini segera berakhir dan tidak mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap yayasan maupun dirinya sebagai penggiat sosial.

Polemik ini menjadi pelajaran penting tentang pentingnya transparansi dalam pengelolaan dana donasi serta perlunya pengawasan ketat agar dana digunakan sesuai dengan tujuan awal.

Posting Komentar