Baca Juga:
Kasus Harun menjadi sorotan publik ketika dirinya berhasil melarikan diri setidaknya hingga waktu sembilan bulan belakangan. Selama itu pula, KPK belum menyampaikan perkembangan informasi pencarian Harun, termasuk soal tempat-tempat yang sudah disambangi.
Karyoto juga mengatakan KPK bakal mengevaluasi komunikasi publik dalam menyampaikan perkembangan informasi pencarian Harun dan buronan lainnya.
“Nanti akan diperbarui cara-cara kami memberikan kepada masyarakat, cara-cara publikasinya ya, apakah kira-kira kalau sekarang dia rambutnya bagaimana itu kan kita harus bikin animasi-animasi,” ucap Kartoyo.
Di luar itu, Karyoto turut menyatakan upaya mencari Harun juga dilakukan dengan penambahan personel Satuan Petugas (Satgas) dan mendayagunakan sistem teknologi informasi (IT).
“Dalam waktu dekat Insya Allah akan ada penambahan personel lagi, dari Dumas [Pengaduan Masyarakat] akan diperbantukan baik untuk penyelidikan dan lain-lain. Nanti kita akan menambah personel untuk mencari [Harun],” imbuhnya.
Harun ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK karena diduga menyuap mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan, agar bisa ditetapkan sebagai pengganti Nazarudin Kiemas yang lolos ke DPR, namun meninggal dunia.
Harun diduga menyiapkan uang sekitar Rp850 juta untuk pelicin agar bisa melenggang ke Senayan. KPK menyebut informasi soal Harun Masiku meninggal dunia hingga saat ini belum terkonfirmasi dan belum diketahui keberadaannya.
Baca Juga: Kritik Pemerintahan, Rocky: “A Minus itu, A Kebohongan, Minus Kejujuran”
[the_ad id=”1235″]
Karena itu, penyidik KPK masih berada di lapangan untuk terus mencari eks caleg PDIP daerah pemilihan Sumatera Selatan I tersebut.
“Kemarin juga sempat diisukan meninggal dunia, namun sampai saat ini KPK tidak bisa mengkonfirmasi hal itu dengan data yang valid, misalnya, bahwa yang bersangkutan meninggal dunia. Oleh karena itu, tentu terus dilakukan pencarian,” ujar juru bicara Ali Fikri, Jakarta, pada Jum’at (17/7/2020).